Pages

Jumat, 25 Januari 2013

KTSP dan SILABUS AL-QURAN HADITS



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
            Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya kurikulum sebagaimana sentra kegiatan pendidikan, maka didalam penyusunannya memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara mendalam. Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen kurikulum suatu lembaga pendidikan dapat diidentifikasi dengan cara mengkaji buku kurikulum lembaga pendidikan itu. Dari buku kurikulum tersebut kita dapat mengetahui fungsi suatu komponen kurikulum terhadap komponen-komponen kurikulum yang lain.
Kurikulum merupakan seperangkat/sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar mengajar. Sistem diatas dipergunakan melihat kurikulum itu ada sejumlah komponen yang terkait dan berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, dipandang sistem terhadapa kurikulum, artinya kurikulum itu dipandang memiliki sejumlah komponen-komponen yang saling berhubungan, sebagai kesatuan yang bulat untuk mencapai tujuan.
Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi sekolah atau pengawas, berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulurn itu berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.


B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)?
2.      Silabus atau RPP seperti apakah yang harus disiapkan?
3.      Bagaimanakah proses pengimplementasian atau (KBM)?
4.      Bagaimana sistem penilaian dalam KBM?
5.      Bagaimana struktur kurikulum 2013?

C.      Tujuan Penulisan
1.        Mengetahui pengertian KTSP
2.        Mengetahui silabus atau RPP yang harus disiapkan
3.        Mengetahui proses pengimplementasian atau (KBM)
4.        Mengetahui sistem penilaian dalam KBM
5.        Mengetahui struktur kurikulum 2013

















BAB II
PEMBAHASAN

            Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP. Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
            Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat:
  • kerangka dasar dan struktur kurikulum,
  • beban belajar,
  • kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan,
  • kalender pendidikan.[1]
B.       Silabus atau RPP yang Harus Disiapkan
            Pada awalnya tentu aspek yang pertama adalah menentukan tujuan (standar kompetensi) dari pembuatan silabus atau RPP itu sendiri. Contohnya : Silabus yang saya analisis adalah silabus berkarakter milik dari salah guru di SMK Ma’arif Al-Munawwir Krapyak dengan mata pelajaran Qur’an Hadits. Menurut saya silabus tersebut telah mencakupi keempat aspek dari kurikulum baik dari, tujuan pembelajaran, materi yang akan diberikan, metode dan cara mengajarkannya serta penilaian. Pada silabus ini tentunya mempunyai tujuan dasar yaitu membuat siswa berkarakter sesuai dengan tuntunan Qur’an dan hadits dikaitkan dengan filsafat pendidikan Islam itu sendiri, sehingga aspek-aspek kurikulum yang dimasukan kedalam silabus tersebut harus mengandung nilai-nilai Islam yang bersumber dari al-Quran dan hadis, serta memperhatikan semua sisi kepribadian manusia yaitu jasmani, akal dan rohani dan perbedaan individu tentang bakat dan minat para siswa itu sendiri.
            Setelah menentukan standar kompetensi, barulah menyusun indikator, KKM KD/indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, penilaian, nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, alokasi waktu, serta yang terakhir sumber belajar.

C.      Proses Pengimplementasian atau (KBM)
            Setelah merancang silabus/RPP mulai dari menentukan standar kompetensi sampai dengan menentukan sumber belajar yang akan digunakan dari tiap masing-masing materi yang diajarkan, barulah masuk pada proses pengimplementasian atau sering disebut dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Contohnya : kompetensi dasarnya “Menjelaskan pengertian al-Qur’an dan Wahyu” dengan indikatornya “Menyebutkan pengertian al-Qur’an secara tertulis dan Menyebutkan pengertian wahyu secara tertulis” maka KBM nya tanya jawab tentang pengertian al-Qur'an dan wahyu menurut bahasa dan istilah dan  Mendiskusikan  persamaan dan perbedaan pengertian al-Qur'an dan wahyu KBM tersebut dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah, penugasan dan diskusi sebagai acuan sumber belajarnya buku pelajaran siswaMemahami Qur’an Hadis karya Drs H. Mahrus As’ad”, Depag. Al-Qur’an dan Terjemahannya, Depag. al-Qur’an dan Tafsirnya, buku di Perpustakaan, Internet, Dll

D.      Sistem Penilaian dalam KBM
     Berdasarkan hasil wawancara dari seorang dosen Alma ‘Ata dan juga guru di SMK Ma’arif Al-Munawwir Krapyak (Abdus Salam, S.H.I, ME), bahwa setiap pembelajaran belum berakhir sekiranya 10 menitan, beliau melakukan sebuah evaluasi dengan cara memberikan post test berupa kuis berkisaran materi yang disampaikan pada saat itu. Kuisnya bias berbentuk macam-macam tergantung materi atau tema yang diajarkan. Contohnya : “tema tentang bersyukur kepada Allah” pada mata pelajaran Qur’an dan Hadits, beliau memberikan pertanyaan kepada siswa ayat apa saja yang berkaitan dengan tema tersebut dan jelaskan intisarinya. Dengan begitu siswa diharapkan mengemaparkan ilmu yang barusan telah sampaikan oleh gurunya sekaligus sistem pengulangan juga terdapat dalam sesi post test ini. Selain itu juga siswa diberi pekerjaan rumah agar pengulangan ilmu itu dapat sering dilakukan, sehingga siswa hafal dengan Kalam Allah dan dapat tercapainya tujuan dari pembelajaran tersebut.

E.       Struktur Kurikulum 2013
     Dalam teori kurikulum (Anita Lie, 2012) keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum --termasuk pembelajaran-- dan penilaian pembelajaran dan kurikulum.
     Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum, menjadi amat penting. Karena begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus menopang pada apa yang ingin dicapai dalam kurikulum, maka bisa dipastikan implementasinya pun akan kedodoran.
iklan4-gbr1
iklan4-tabel1
iklan4-tabel2
      Pada titik inilah, maka penyampaian struktur kurikulum dalam uji publik ini menjadi penting. Tabel 1 menunjukkan dasar pemikiran perancangan struktur kurikulum SD, minimal ada sebelas item. Sementara dalam rancangan struktur kurikulum SD ada tiga alternatif yang di mesti kita berikan masukan.
iklan4-tbl2
Di jenjang SMP usulan rancangan struktur kurikulum diperlihatkan pada tabel 2. Bagaimana dengan jenjang SMA/SMK? Bisa diturunkan dari standar kompetensi lulusan (SKL) yang sudah ditentukan, dan juga perlu diberikan masukan.
Tiga Persiapan untuk Implementasi Kurikulum 2013
Ada pertanyaan yang muncul bernada khawatir, dalam uji publik kurikulum 2013? Persiapan apa yang dilakukan Kemdikbud untuk kurikulum 2013? Apakah sedemikian mendesaknya, sehingga tahun pelajaran 2013 mendatang, kurikulum itu sudah harus diterapkan. Menjawab kekhawatiran itu, sedikitnya ada tiga persiapan yang sudah masuk agenda Kementerian untuk implementasi kurikulum 2013. Pertama, berkait dengan buku pegangan dan buku murid. Ini penting, jika kurikulum mengalami perbaikan, sementara bukunya tetap, maka bisa jadi kurikulum hanya sebagai “macan kertas”.
Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya.
Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap, maka pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap. Jika implementasi dimulai untuk kelas satu, empat di jenjang SD dan kelas tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh di SMA/SMK, tentu guru yang diikutkan dalam pelatihan pun, berkisar antara 400 sampai 500 ribuan.
Ketiga, tata kelola. Kementerian sudah pula mnemikirkan terhadap tata kelola di tingkat satuan pendidikan. Karena tata kelola dengan kurikulum 2013 pun akan berubah. Sebagai misal, administrasi buku raport. Tentu karena empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan, maka buku raport pun harus berubah.
Intinya jangan sekali-kali persoalan implementasi kurikulum dihadapkan pada stigma persoalan yang kemungkinan akan menjerat kita untuk tidak mau melakukan perubahan. Padahal kita sepakat, perubahan itu sesuatu yang niscaya harus dihadapi mana kala kita ingin terus maju dan berkembang. Bukankah melalui perubahan kurikulum ini sesungguhnya kita ingin membeli masa depan anak didik kita dengan harga sekarang.[2]



BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
     Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri.            Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dalam teori kurikulum (Anita Lie, 2012) keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum  termasuk pembelajaran dan penilaian pembelajaran dan kurikulum.
     Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum, menjadi amat penting. Karena begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus menopang pada apa yang ingin dicapai dalam kurikulum, maka bisa dipastikan implementasinya pun akan kedodoran.

B.       Saran
            Seandainya memang KTSP akan diganti dengan kurikulum 2013, pastinya kan silabus dibuat oleh pemerintah bukan guru lagi. Nah kalau menurut saya walau silabus dibuat secara serentak oleh pemerintah pasti akan menimbulkan ketidak selarasan antara silabus dengan keadaan atau kesiapan peserta didik terlebih akan kemampuan yang dimiliki setiap daerah berbeda-beda. Pemerintah perlu kajian lebih mendalam lagi ke masing-masing sekolah dari setiap daerah untuk menentukan standar kompetensi karena menurut saya kompetensi dari masing-masing sekolah berbeda sesuai dengan daerah (lingkungannya).



DAFTAR PUSTAKA
http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-ktsp.html dikutip pada tanggal 5 Januari 2013 pukul 18.30 WIB
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-4 dikutip pada tanggal 6 Januari 2013 pukul 12.48 WIB










# silabusnya ada pada lampiran selanjutnya



[1] http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-ktsp.html

0 komentar:

Posting Komentar